- Beranda
- ANFIS SISTEM PENCERNAAN
- PROSES TERJADINYA DEFEKASI
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI FEKAL
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELIMINASI FEKAL
- ASKEP ELIMINASI FEKAL
- PROSEDUR MEMBANTU BAB HUKNAH/ANEMA
- PROSEDUR PERAWATAN STOMA
- ASKEP GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STIMULASI SENSORI
- KONSEP OBAT
- CARA MEYIAPKAN DAN PEMBERIAN OBAT
- FOTO
- VIDEO
PROSES TERJADINYA DEFEKASI
Buang air besar (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah
suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau
tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan
mahkluk hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali
dalam satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat
mengalami gangguan yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu
minggu atau dapat berkali-kali dalam satu hari, biasanya
gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak benar
dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.
Gerakan
peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan tinja dari
saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang
membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja
sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem
saraf sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja
keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka
tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja
kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar
tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus
mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi bakteri
atau virus di usus maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja
sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer
sehingga perut terasa mulas dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa
diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare.
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphincter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja. dalam recum terdapat dua otot yang berperan dalam proses defekasi yaitu otot sphincter ani internus dan otot shpincter ani eksternus.
otot sphincter ani internus bekerja secara tidak sadar sehingga sewaktu faecal material (feses) menekan otot tersebut akan berelaksasi tetapi tidak akan terjadi proses defekasi apabila otot sphincter ani eksternus berkontraksi.Namun apabila otak menghendaki adanya proses defekasi maka otak mengirimkan sinyal kepada otot sphincter ani eksternus yang bekerja secara sadar untuk berelaksasi sehingga terjadi proses defekasi.
Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa menuju jantung meninggi.
Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar. Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik (seperti cedera pada otot sphinter anus), radang, penyerapan air pada usus besar yang kurang (menyebabkan diare, kematian, dan faktor faal dan saraf).
02.17 | | 0 Comments
KALENDER
Mengenai Saya
MP3
free music at divine-music.info